Ariza Patria: Tidak Etis Ahok Bandingkan Jilbab dengan Serbet Dapur
Kabarterbaru24.com - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) DKI Jakarta Ahmad
Riza Patria menanggapi pernyataan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok)
yang menyebut jilbab mirip serbet dapur. Menurut Ariza, pernyataan Ahok
tersebut sangat tidak etis.
"Tidak etislah Ahok membanding-bandingkan jilbab dengan serbet,” kata Ariza kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Menurut Ariza, Ahok mestinya lebih melihat substansi jilbab daripada kualitas materi atau bahan dari jilbab.
"Jangan menilai pada kualitas materinya, yang harus dinilai substansi atau kualitas substansi, yaitu menutup aurat," jelas pimpinan komisi II DPR ini.
Substansi jilbab, termasuk yang dipakai siswi-siswi di Jakarta kata dia, adalah kesopanan dan menutup aurat. "Meski pakai sutra kalau terbuka dan terlihat tidak sopan, lebih baik karung gandum sekalipun asalkan menutup aurat, itu lebih terhormat," jelas Ketua DPP Partai Gerindra ini.
"Justru Ahok harusnya sebagai pemimpin daerah mengajurkan masyarakatnya untuk berpakaian yang sopan, termasuk yang muslim, sekalipun ahok non-muslim,” tandasnya.
"Mudah-mudahan, dengan mendorong anak-anak berpakaian sopan dapat mengurangi tindak kekerasan seksual yang akhir-akhir ini begitu marak.”
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) melarang sekolah-sekolah negeri di DKI Jakarta memaksa siswinya mengenakan jilbab.
Larangan itu disampaikannya saat memberi pengarahan kepada 1.700 kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan pejabat struktural eselon III serta IV di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi, Sabtu (4/6/2016).
Menurut Ahok, Jilbab yang dipakai siswi di sekolah lebih mirip seperti serbet.
"(Jilbab) yang dipakainya yang kayak serbet. Malah mungkin lebih bagus serbet di dapur saya. Begitu keluar dari sekolah naik motor bapaknya, langsung dibuka," kata Ahok. (iy)
Source : .teropongsenayan.com
"Tidak etislah Ahok membanding-bandingkan jilbab dengan serbet,” kata Ariza kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Menurut Ariza, Ahok mestinya lebih melihat substansi jilbab daripada kualitas materi atau bahan dari jilbab.
"Jangan menilai pada kualitas materinya, yang harus dinilai substansi atau kualitas substansi, yaitu menutup aurat," jelas pimpinan komisi II DPR ini.
Substansi jilbab, termasuk yang dipakai siswi-siswi di Jakarta kata dia, adalah kesopanan dan menutup aurat. "Meski pakai sutra kalau terbuka dan terlihat tidak sopan, lebih baik karung gandum sekalipun asalkan menutup aurat, itu lebih terhormat," jelas Ketua DPP Partai Gerindra ini.
"Justru Ahok harusnya sebagai pemimpin daerah mengajurkan masyarakatnya untuk berpakaian yang sopan, termasuk yang muslim, sekalipun ahok non-muslim,” tandasnya.
"Mudah-mudahan, dengan mendorong anak-anak berpakaian sopan dapat mengurangi tindak kekerasan seksual yang akhir-akhir ini begitu marak.”
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) melarang sekolah-sekolah negeri di DKI Jakarta memaksa siswinya mengenakan jilbab.
Larangan itu disampaikannya saat memberi pengarahan kepada 1.700 kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan pejabat struktural eselon III serta IV di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi, Sabtu (4/6/2016).
Menurut Ahok, Jilbab yang dipakai siswi di sekolah lebih mirip seperti serbet.
"(Jilbab) yang dipakainya yang kayak serbet. Malah mungkin lebih bagus serbet di dapur saya. Begitu keluar dari sekolah naik motor bapaknya, langsung dibuka," kata Ahok. (iy)
Source : .teropongsenayan.com
Posting Komentar untuk "Ariza Patria: Tidak Etis Ahok Bandingkan Jilbab dengan Serbet Dapur"